Senin, 06 Juni 2011
Berbagai Khasiat Daun Kemangi
KEMANGI (Sunda: surawung) tidak asing lagi bagi kita, sering kita jumpai
di pasar tradisoinal ataupun dipajang di rak-rak pasar swalayan yang
dijual dalam ikatan-katan kecil. Harganya bisa dibilang relatif murah,
kita biasa membelinya sekadar untuk lalap atau sebagai bumbu aromatik
dalam masakan. Kemangi merupakan anggota famili lamiaceae yang berarti kelompok tanaman
dengan bunga berbibir. Nama genus kemangi adalah ocimum yang berarti
tanaman beraroma. Aroma khas tersebut muncul dari daunnya. Kemangi
berkerabat dekat dengan tanaman selasih (ocimun sancium), daun mint
(mentha arvensis), dan daun bangun-bangun alias daun jinten (coleus
amboinicus). Daun mint di Sunda dikenal dengan karesmen, lazim dilalap
mentah. Kerabat yang paling dekat dengan kemangi adalah basil (ocimun
amboinicus).
Di Jakarta, basil segar hanya dijual di pasar swalayan yang dikemas
dalam wadah tabung kecil. Daun basil banyak digunakan sebagai bumbu
aromatik untuk campuran masakan Italia, seperti saus sphagetti atau saus
pizza. Tanaman basil inilah yang kemudian menurunkan bermacam-macam
varietas kemangi.
Kemangi yang ada di Indonesia bernama botani ocimum basillicum. Karena
tumbuhnya menyemak, kemangi dikelompokkan dalam kelompok basil semak
(bush basil).
Di Jakarta, kemangi lazim digunakan dalam sajian khas Betawi, seperti
laksa ataupun nasi ulam. Di Jawa Barat, kemangi alias surawung digunakan
dalam beragam masakan Sunda yang lezat seperti ulukutek oncom leunca
(tumis leunca), pais lauk (pepes ikan), laksa bogor ataupun karedok.
Sementara di daerah Jawa Timur, daun kemangi disajikan dengan nasi
krawu, botok, trancam (urap), pencek tempe ataupun ikan bumbu pesmol
yang rasanya kurang pas dan juga kurang nikmat tanpa daun kemangi. Dalam
khazanah masakan khas Menado — seperti bubur gurih komplet — dibubuhi
kemangi sebagai pelengkap sajian.
Di India dan sebagian wilayah di Afrika, seduhan ”teh kemangi” lazim
disajikan menggantikan seduhan daun teh asli. Minuman tersebut biasanya
disajikan pada saat pergantian musim, yaitu ketika orang mudah terserang
batuk, pilek, ataupun demam.
Berbeda dengan di Eropa, di sana kemangi disuling dan diambil minyak
atsirinya. Minyak atsiri kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran
pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti sabun mandi, biang
parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan juga
minyak aroma terapi.
Menurut ”Daftar Komposisi Bahan Makanan” Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan RI, kemangi termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100 g
daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi
termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor,
yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi.
BANGSA kita telah lama mengenal kemangi sebagai makanan fungsional yang
lezat sekaligus berkhasiat obat. Secara turun-temurun, kemangi
dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung atau masuk angin. Apabila
bayi dan balita Anda menderita kembung atau demam, oleskan saja remasan
kemangi bersama bawang merah dan minyak kelapa pada bagian perut, dada,
dan punggung (karena bayi belum bisa makan).
Apabila kita menghadapi masalah-masalah dengan bau badan, bau mulut,
atau ASI macet, dapat diatasi dengan membiasakan diri mengonsumsi lalap
kemangi segar. Cara lainnya, minum air perasan daun kemangi yang telah
dihaluskan bersama daun beluntas dan daun kunyit. Dalam buku ”A
Dictionary of Practical Material Medical”, John Henry M. menyebutkan,
sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu
ginjal, gangguan pada vagina, dan juga dapat mengatasi albuminaria,
yaitu adanya konsentrasi albumin di dalam urin.
Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products,
Purdue University, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan
sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, dan gangguan ginjal.
Mereka pun mengemukakan keampuhan pengobatan menggunakan daun kemangi,
yaitu dapat mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk angin,
kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, aroma kemangi dapat menolak
gigitan nyamuk.
Sejak zaman dahulu, kemangi disuling untuk diambil sari minyak
atsirinya. John Henry menggolongkan minyak kemangi sebagai minyak atsiri
tinggi. Artinya, aroma kemangi segera hilang setelah 24 jam dioleskan ke
tubuh. Sebagai perbandingan, minyak atsiri katagori sedang, akan hilang
aromanya setelah 3 hari dioleskan, sedangkan minyak atsiri katagori
rendah, aromanya hilang setelah seminggu.
Minyak atsiri kemangi dapat digunakan untuk pijat aroma terapi karena
minyak atsiri kemangi dapat meringankan dan menyegarkan tubuh. Namun,
wanita hamil dilarang menggunakannya karena dikhawatirkan dapat
menyebabkan terjadinya keguguran.
Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan
seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus, radang lambung, serta
gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit telinga, demam,
sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram),
dan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia).
Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi
dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan
eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi. Sementara zat arginin
yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan
mencegah kemandulan.
Sementara bagi wanita, kemangi termasuk makanan sehat yang sangat
bermanfaat. Kemangi kaya senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon
estrogen, sedangkan senyawa eugenolnya dapat membunuh jamur penyebab
keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel
telur (ovulasi), tannin, dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina.
Zat triptofan bisa menunda monopause. Kemangi memang bukan sayuran
biasa, jadi jangan remehkan kemangi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar